Disentri

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Disentri merupakan tipe diare yang berbahaya dan sering kali menyebabkan kematian dibandingkan dengan tipe diare akut yang lain. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri (disentri basiler) dan amoeba (disentri amoeba).
Di Amerika serikat, insiden diseentri amoeba mencapai 1-5 % sedangkan disentri basiler dilaporkan kurang dari 500.000kasus tiap tahunnya. Sedangkan kejadian disentri amoeba di Indonesia sampai saat ini masih belum ada, akan tetapi untuk disentri basiler dilaporkan 5% dari 3848 orang penderita diare berat menderita disentri basiler.
Di dunia sekurangnya 200 juta kasusdan 650.000 kematian terjadi akibat disentri basiler pada anak-anak dibawah usia 5 tahun. Kebanyakan kuman penyebab disentri basiler ditemukan di Negara berkembang dengan kesehatan lingkungan yang masih kurang. Disentri amoeba hampir menyebar di seluruh dunia terutama di Negara yang berkembang yang berada didaerah tropis. Hal ini dikarenakan faktor kepadatan penduduk, hygiene individu, sanitasi lingkungan dan keadaan sosial ekonomi serta cultural yang menunjang. Penyakit ini biasa menyerang anak dengan usia lebih dari 5 tahun. Spesies Entamoeba menyerang 10% populasi di dunia. Prevalensi yang tinggi mencapai 50% di Asia, Afrika, dan Amerika selatan. Sedangkan pada Shigella di Amerika serikat menyerang 150.000 kasus dan di Negara-negara yang berkembang Shigella flexeneri dan S. dysentriae menyebabkan 600.000 kematian per tahun.
WHO menyebutkan bahwa sekitar 15 persen dari seluruh kejadian diare pada anak di bawah usia 5 tahun adalah disentri. Adapun hasil survei evaluasi di Indonesia pada tahun 1989-1990 juga menunjukkan angka kejadian yang sama. Disentri menjadi penyebab panting pada kesehatan dan kematian yang dikaitkan dengan diare.
Liputan6.com, Krasnodar: Lebih dari 700 warga Kota Kropotkin, wilayah Krasnodar, Rusia Selatan, dirawat di rumah sakit karena wabah disentri yang menyerang kota tersebut, baru-baru ini. Dugaan sementara, wabah disentri disebabkan produk susu buatan pabrik setempat yang terkontaminasi. Media massa Rusia melaporkan, dugaan itu diperkuat dengan keterangan para korban yang mengaku mereka terserang disentri setelah mengonsumsi susu produk buatan pabrik tersebut.
Menyusul insiden itu, pemerintah setempat langsung menutup pabrik susu dan menarik seluruh produknya dari pasaran. Kendati demikian, Pemerintah Daerah Kropotkin mengaku belum yakin bahwa pabrik tersebut bersalah. Sebab, pabrik itu menjual produk di 60 wilayah Rusia. Sedangkan kasus disentri hanya terjadi di tiga wilayah saja. Apalagi penelitian laboratorium terhadap produk itu tak menemukan adanya kandungan bakteri penyebab disentri.(DEN/Pin)

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian penyakit disentri?
b. Apa penyebabnya?
c. Bagaimana pengobatannya?
d. Apa gejalanya?

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui penyakit disentri dan peranannya, serta bakteri apa yang berperan dalam penyakit tersebut, agar kita dapat mengetahui penyebab dan bagaimana penularannya jika menular dan agar dapat lebih berhati-hati terhadap penyakit tersebut dan selalu menjaga kebersihan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kesehatan Secara Umum
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan. Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap ‘teranaktirikan’ dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia,tetapijuga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini juga merupakan tingkat fungsional dan / atau efisiensi metabolisme organisme, sering secara implisit manusia. Pada saat berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1948, kesehatan didefinisikan sebagai “keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan.” Hanya segelintir publikasi telah difokuskan secara khusus pada definisi kesehatan dan evolusi dalam 6 dekade pertama. Beberapa dari mereka menyoroti kurangnya nilai operasional dan masalah diciptakan dengan menggunakan kata “lengkap.” Lain menyatakan definisi, yang belum diubah sejak 1948, “hanyayangburuk.”
Pada 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan dari kehidupan. Kesehatan adalah konsep yang positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.” Klasifikasi sistem seperti WHO Keluarga Klasifikasi Internasional (WHO-FIC), yang terdiri dari Klasifikasi Internasional Berfungsi, cacat, dan Kesehatan (ICF) dan Klasifikasi Internasional Penyakit (ICD) juga menentukan kesehatan.
Secara keseluruhan kesehatan dicapai melalui kombinasi dari fisik, mental, dan kesejahteraan sosial, yang, bersama-sama sering disebut sebagai “Segitiga Kesehatan”. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasisukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan. Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap ‘teranaktirikan’ dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.

B. Konsep Sehat dan Sakit
a. definisi sehat (who) 1947
sehat : Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemhan.
Mengandung 3 karakteristik :
1. Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.
2. Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan ektersnal.
3. Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
Sehat bukan merupakan suatu kondisitetapai merupakan penyesesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan ptoses. Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapai terhadap lingkungan sosialnya.
Sehat : Perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi).
Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk mempertahankanstabilitas dan integritas struktural.
Sehat : Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakanuntuk perawatan diri ( self care Aktions) secara adekual.
Self care Resoureces : encangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Self care Aktions : Perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahan kan dan menigkatkanfungsi psicososial da piritual.
b. Definisi sehat menurut perseorangan
Pengertian sehat menurut perseorangan dan gambaran seseorang tentang sehat sangat bervariasi. Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sakit :
1. Status Pekembangan.
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan merespon terhadap perubahandalam kesehatan dikatakan dengan usia. Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tetapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatasi.
Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk melaksanakan pengkajian terhadap individu dan membantu mengatisipasi perilaku-perilku selanjutnya.
2. Pengaruh sosial dan kultural Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat dan diturunhan dari orang tua keanak-anak.
Contoh : – Cina : sehat adalah keseimbangan antara Yin dan yang.
– Sosok (ekonomi rendah) flu suatu yang biasa, merasa sehat.
3. Pengalaman masa lalu, Seseoran dapat mempertimbangkan adanya rasa nyeri / sakit disfungsi (tidak berfungsi) membantu menentukan definisi seorang tentang sehat.
4. Harapan sesorang tentang dirinya. Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun psikososialnya jika mereka sehat.
Faktor lain yang berhubungan dengan diri sendiri.
a) Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik / secara utuh.
b) Self Esleem (harga diri), Body Image (gambaran diri), kebutuhan, peran dan kemampuan.

c. definisi sakit
yaitu defiasi / penyimpangan dari status sehat. Pemons (1972) Sakit : gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas termasuk keadaan organisme sebagai siste biologis dan penyesuaian sosialnya. Bauman (1965)
Seseoang menggunakan3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
1. Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri.
2. Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
3. Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja , sekolah.
Penyakit adalah istilah medis yang digambarkansebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkuranya kapasitas. Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit.
a. Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.
b. sebagai manifetasi keberhasilan / kegagalan dalam beradaptasi dengan lingkungan.
c. Gangguan Kesehatan.
Faktor-fktor yang mempengaruhi tingkah laku sehat.
Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak sepanjang kehidupannya.
1. Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur ke dalam sehat / kesehatan seseorang.
2. kedudukannya : dinamis, dan bersifat individual.
3. Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kemauan pada titik yang lain.

Tahapan sakit menurut Suchman terbagi menjadi 5 tahap yaitu :
a) Tahap Transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya tidak sehat / merasa timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya. Mempunyai 3 aspek :
1. secara fisik : nyeri, panas tinggi.
2. Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
3. Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
Konsultasi dengan orang terdekat : gejala perasaan, kadang-kadang mencoba pengobatan dirumah.
b) Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick Rok).
Penerimaan terhadap sakit. Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit.
Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain mengobati sendiri, mengikuti nasehat teman / keluarga.Akhir dari tahap ini dapat ditentukan bahwa gejala telah berubah dan merasa lebih buruk. Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya. Rencana pengobatan dipenuhi / dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman.
c) Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
1. Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.
2. 3 tipe informasi :
a. Validasi keadaan sakit.
b. Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.
c. Keyakinan bahwa mereka akan baik.
d). Tahap ketergantungan
e). Tahap Penyembuhan
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

d. Sehat menurut depkes RI
Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor -faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradap -tasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio budaya. UU.No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia di anggap tidak sakit.

C. Teori tentang Penyakit Disentri
Disentri adalah terjadinya radang pada usus khususnya pada bagian usus besar yang menyebabkan terjadi diare parah dimana tinja menjadi lendir dan bercampur dengan darah. Pasien biasanya mengalami gejala ringan sampai berat seperti nyeri dan kram pada perut. Di beberapa kasus, jika penyakit ini tidak diobati dan ditangani secara cepat, dapat mengancam nyawa karena pasien akan kehilangan cairan dengan cepat.
Disentri Amoeba (amoebiasis) disebabkan oleh parasit protozoa yang dikenal dengan nama Entamoeba histolytica. Amuba bisa eksis untuk jangka waktu yang lama di usus besar (kolon). Pada sebagian besar kasus, amoebiasis tidak menimbulkan gejala (hanya sekitar 10% dari individu yang terinfeksi). Hal ini jarang kecuali di zona tropis dunia, di mana penyakit ini sangat lazim. Orang dapat terinfeksi setelah menelan kotoran yang mengandung parasit kemudian di ekskresikan seseorang.
Orang-orang berisiko tinggi tertular parasit melalui makanan dan air jika terkontaminasi atau tercemar oleh limbah. Parasit juga dapat masuk melalui mulut ketika tangan di cuci dalam air yang terkontaminasi. Jika orang mengabaikan untuk mencuci dengan benar sebelum menyiapkan makanan, makanan dapat terkontaminasi. Buah-buahan dan sayuran bisa terkontaminasi jika dicuci dalam air tercemar atau ditanam di tanah yang telah dipupuk oleh limbah manusia.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Disentri
Disentriberasaldaribahasayunani, yaitudys (=gangguan) danenteron (=usus), yang berartiradangusus yang menimbulkangejalameluas, tinjalendirbercampurdarah.
Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang bercampur lendir dan darah.
Disentri merupakan suatu infeksi yang menimbulkan luka yang menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai dengan gejala khas yang disebut sebagai sindroma disentri, yakni :
1. Sakit di perut yang sering disertai dengan tenesmus,
2. Berak-berak, dan
3. Tinja mengandung darah dan lendir.
Adanya darah dan lekosit dalam tinja merupakan suatu bukti bahwa kuman penyebab disentri tersebut menembus dinding kolon dan bersarang di bawahnya. Penyakit ini seringkali terjadi karena kebersihan tidak terjaga,baik karena kebersihan diri atau individu maupun kebersihan masyarakat dan lingkungan.
Bakteri penyebab disentri antara lain kontak dengan bakteri Shigella dan beberapa jenis Escherichia coli (E. coli). Penyebab lain bakteri yang kurang umum dari diare berdarah termasuk infeksi Salmonella dan Campylobacter. Untuk jenis penyakit disentri amoeba disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica
Mikroorganisme penyebab disentri baik itu berupa bakteri maupun parasit menyebar dari orang ke orang. Hal yang sering terjadi penderita menularkan anggota keluarga untuk menyebarkannya ke seluruh anggota keluarga yang lainnya. Infeksi oleh mikroorganisme penyebab disentri ini dapat bertahan dan menyebar untuk sekitar empat minggu.
Disentri juga dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi. Negara miskin yang memiliki sistem sanitasi yang tidak memadai menunjukkan angka yang tinggi untuk kejadian kasus penyakit disentri. Frekuensi setiap patogen penyebab penyakit disentri bervariasi di berbagai wilayah dunia. Sebagai contoh, Shigellosis yang paling umum di Amerika Latin sementara Campylobacter adalah bakteri yang dominan di Asia Tenggara. Disentri jarang disebabkan oleh iritasi kimia atau oleh cacing usus.

B. Jenis Disentri
Menurut WHO, badan kesehatan dunia, disentri terbagi atas dua tipe atau jenis, yaitu
1. Disentri Basiler
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Shigella yang biasanya terjadi di kawasan Eropa Utara dan Amerika Serikat atau wilayah non tropis.
2. Disentri Amoeba
Disebabkan oleh amoeba jenis Entamoeba histolytica yang biasa terjadi di negara tropis termasuk Indonesia.
Who memperkirakan terdapat 120 juta kasus disentri akut jenis Basiler di seluruh dunia yang umumnya terjadi pada anak-anak balita (dibawah usia 5 tahun) di negara berkembang. Diperkirakan 11 juta orang meninggal akibat wabah penyakit ini dan 60 % diantaranya adalah anak-anak.

C. Gejala dan Tanda Penyakit Disentri
Di negara maju, gejala dan tanda-tanda penyakit disentri cenderung lebih ringan dibanding negara sedang berkembang khususnya yang beriklim tropis. Gejala ringan meliputi sakit perut ringan dan sering buang air besar karena terjadi diare. Gejala ini biasanya terlihat dari 1 sampai 3 hari ketika pasien terinfeksi (dinamakan masa inkubasi). Pada umumnya, pasien akan sembuh total dalam 1 minggu namun semuanya tergantung pada frekuensi diare dan penyebab terjadinya tinja berlendir dan mengandung darah.
Pada kasus khusus, pasien disentri juga mengalami intoleransi laktosa dimana enzim lactase untuk mencerna laktosa sedikit atau kurang banyak diproduksi oleh tubuh selama beberapa tahun. Pada umumnya, gejala-gejala disentri adalah
a. Sakit dan nyeri pada bagian perut
b. Demam dan tubuh menggigil
c. Mual dan muntah-muntah
d. Diare dengan tinja berlendir bercampur dengan darah
e. Nyeri ketika duduk dan buang air besar
f. Lemah, letih, lesu dan mengalami sembelit
Amoeba dapat memasuki dinding usus dan menyebar ke aliran darah sehingaa organ lain terinfeksi yang menyebabkan terjadi diare berdarah. Amoeba ini akan terus hidup dalam tubuh manusia sampai gejala-gejala disentri menghilang. Komplikasi yang dapat ditimbulkan disentri adalah dehidrasi dan gangguan pada hati.

D. Pencegahan
Banyak cara dalam penularan parasit ini, tetapi tentunya banyak pula cara menanggulanginya:
1. Memperhatikan kebersihan suplai air minum, bila perlu lakukan desinfeksi. Hal yang perlu diperhatikan adalah jarak jamban dan sumur.
2. Menjaga kebersihan perorangan (personal sanitation) misalnya pada penyajian makanan dan kebersihan lingkungan.
3. Menghindari penggunaan pupuk tinja untuk tanaman.
4. Hal-hal lain yang berhubungan dengan fecal-borne infection.

E. Pengobatan
a. Terapi Rehidrasi
Terapi ini dilakukan dengan menggunakan pengobatan melalui oral atau mulut dimana pasien akan disuruh meminum cairan tertentu untuk mengganti cairan yang hilang di tubuh akibat diare dan muntah-muntah. Jika kondisi berlanjut, maka akan dilakukan segera infus sebagai metode efektif mengganti cairan tubuh.
a. Paramomisin
b. Metronidazol
c. Iodokuinal
d. Diloksanida

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang bercampur lendir dan darah.
Disentri merupakan suatu infeksi yang menimbulkan luka yang menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai dengan gejala khas yang disebut sebagai sindroma disentri, yakni :
1. Sakit di perut yang sering disertai dengan tenesmus,
2. Berak-berak, dan
3. Tinja mengandung darah dan lendir.
Disentri Amoeba (amoebiasis) disebabkan oleh parasit protozoa yang dikenal dengan nama Entamoeba histolytica. Amuba bisa eksis untuk jangka waktu yang lama di usus besar (kolon). Pada sebagian besar kasus, amoebiasis tidak menimbulkan gejala (hanya sekitar 10% dari individu yang terinfeksi). Hal ini jarang kecuali di zona tropis dunia, di mana penyakit ini sangat lazim. Orang dapat terinfeksi setelah menelan kotoran yang mengandung parasit kemudian di ekskresikan seseorang.
Pada kasus khusus, pasien disentri juga mengalami intoleransi laktosa dimana enzim lactase untuk mencerna laktosa sedikit atau kurang banyak diproduksi oleh tubuh selama beberapa tahun. Pada umumnya, gejala-gejala disentri adalah
a. Sakit dan nyeri pada bagian perut
b. Demam dan tubuh menggigil
c. Mual dan muntah-muntah
d. Diare dengan tinja berlendir bercampur dengan darah
e. Nyeri ketika duduk dan buang air besar
f. Lemah, letih, lesu dan mengalami sembelit
B. Saran
Untuk menghindari penyakit yang menular maupun tidak menular, baik disentri maupun yang lainnya maka diharapkan agar menjaga kesehatan dengan menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Dan untuk mengindari dari penyakit disentri atau sejenisnya maka sebaiknya diperhatikan jarak antara sumur dengan jambannya, agar air sumur tidak tercemar dengan bakteri-bakteri yang ada pada tinja.